Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menghidupkan Sejarah Kabupaten Tangerang Melalui Diorama: FGD di Lemo Hotel

Menghidupkan Sejarah Kabupaten Tangerang Melalui Diorama: FGD di Lemo Hotel, Sejarah Kabupaten Tangerang,  Diorama Sejarah,  FGD (Focus Group Discussion) Sejarah,  Peninggalan Sejarah Tangerang,  Pelestarian Budaya Tangerang,  Edukasi Sejarah Kabupaten Tangerang,  Pameran Sejarah , Museum di Tangerang , Inovasi dalam Pendidikan Sejarah,  Lemo Hotel Tangerang,  Kearifan Lokal Tangerang,  Peningkatan Kesadaran Sejarah,  Pengembangan Pariwisata Sejarah , Komunitas Sejarah Tangerang , Diorama sebagai Media Edukasi,  Sejarah Lokal dan Identitas Kabupaten Tangerang,  Preservasi Sejarah dengan Diorama,  Diskusi Sejarah Kabupaten Tangerang.
Gambar: Pemaparan oleh pemateri pada FGD Persiapan Konten Diorama

Menghidupkan Sejarah Kabupaten Tangerang Melalui Diorama: FGD di Lemo Hotel. Dalam upaya melestarikan sejarah dan budaya lokal, Pemerintah Kabupaten Tangerang menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait persiapan konten Diorama Sejarah Kabupaten Tangerang. Acara ini diadakan di Lemo Hotel dan melibatkan berbagai pihak, termasuk budayawan, seniman, akademisi, tokoh masyarakat, serta jajaran perangkat daerah terkait.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber ternama seperti H. Ali Taba dari Balai Adat Keariaan Tangerang, Febriadi selaku Ketua Asosiasi Arsiparis Indonesia Wilayah Jawa, Darwis Widya Utama Yacob dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Dr. H. Raden Mulyadi Kartanegara, MA.

Dalam FGD ini, H. Ali Taba memaparkan konsep awal konten diorama yang telah disusun oleh timnya, berisi berbagai aspek sejarah dan kearifan lokal Tangerang. Febriadi menyoroti pentingnya pembentukan tim khusus yang akan bertugas membangun diorama dan mengumpulkan arsip-arsip yang relevan untuk memperkaya kontennya.

Darwis Widya Utama Yacob memperkenalkan ide smart diorama, yaitu pendekatan kreatif yang membawa diorama ke sekolah (go to school) dan kampus (go to campus). Ia juga menekankan perlunya memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan diorama agar menarik perhatian generasi muda dengan konsep yang visual dan estetik.

Sementara itu, Prof. Dr. H. Raden Mulyadi Kartanegara, MA menegaskan urgensi dokumentasi sejarah. “Sejarah itu bukan sekadar catatan masa lalu, melainkan cermin identitas kita. Ia seperti busur panah; semakin ditarik ke belakang, semakin jauh pula kita bisa melesat ke depan,” ujarnya penuh makna.

Diskusi ini menjadi langkah strategis dalam merancang Diorama Sejarah Kabupaten Tangerang yang tidak hanya berfungsi sebagai pengingat masa lalu, tetapi juga menjadi media pembelajaran dan inspirasi untuk masa depan. Dengan sinergi dari semua pihak, diorama ini diharapkan mampu menggambarkan perjalanan sejarah Tangerang secara utuh dan relevan bagi masyarakat modern.

Posting Komentar untuk "Menghidupkan Sejarah Kabupaten Tangerang Melalui Diorama: FGD di Lemo Hotel"